assalamualaikum photo: assalamualaikum 42.gif

Jumat, 22 Maret 2013

RUJUKAN DINI TERENCANA


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Seorang tenaga kesehatan terutama bidan harus memberikan pelayanan kesehatan dan kebidanan yang efektif dan mampu menurunkan angka kematian ibu dan anak, tentu harus memberikan pelayanan yang sesuai dengan standar pelayanan kebidanan. Upaya awal untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak yaitu melakukan deteksi dini untuk mengetahui kelainan, penyakit, dan komplikasi pada kehamilan.
Bila terdapat kelainan yang sudah dideteksi sejak dini, bidan akan segera melakukan rujukan yang dapat direncanakan sehingga penyakit dapat segera teratasi dan angka kematian ibu dan anak akan menurun. Dari hal ini, seorang bidan dalam melakukan rujukan terencana harus mengetahui prosedurnya yang tepat dan sesuai dan mengetahui hal-hal apa yang harus dipersiapkan dalam melakukan rujukan terencana.
1.2  Tujuan
1.2.1        Tujuan Umum
Dapat menjelaskan tentang rujukan terencana dan dan sistem rujukan terencana
1.2.2        Tujuan Khusus
1.      Menjelaskan pengertian rujukan terencana
2.      Menjelaskan macam rujukan terencana
3.      Menjelaskan cara melakukan rujukan terencana
4.      Menjelaskan jenis kasus yang dirujuk dalam rujukan terencana
5.      MenjelaskanDetail Pelayanan Umum Ibu Hamil Kelompok A



BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Batasan Rujukan Terencana
Rujukan terencana merupakan suatu rujukan yang dikembangkan secara sederhana, mudah dimengerti, dan dapat disiapkan atau direncanakan oleh ibu atau keluarga dalam mempersiapkan pelayanan kesehatan ibu dan anak. Rujukan terencana ini bertujuan untuk menurunkan angka atau mengurangi rujukan terlambat, mencegah komplikasi penyakit ibu dan anak, serta mempercepat penurunan angka kematian ibu dan anak, sehingga keterlambatan dalam pengenalan masalah, pengambilan keputusan, pengiriman ke pusat rujukan, serta penanganan di pusat rujukan dapat teratasi dengan baik.
2.2 Macam Rujukan Terencana
Macam rujukan terencana yaitu sebagai berikut:
1.      Rujukan dini berencana
Rujukan yang dilakukan pada ibu atau anak yang masih sehat yang diperkirakan mungkin ada komplikasi.
2.      Rujukan tepat waktu
Rujukan yang harus segera dilakukan dalam menyelamatkan nyawa, khusus dilakukan ibu atau anak yang mengalami komplikasi.
Rujukan Terencana menyiapkan dan merencanakan rujukan ke rumah sakit jauh-jauh hari
bagi ibu resiko tinggi / resti. Sejak awal kehamilan diberi KE. Ada 2 macam rujukan
terencana yaitu :
1.      Rujukan Dalam Berencana (RDB) untuk ibu dengan APGO dan AGO
Rujukan Dalam Rahim (RDR). Didalam RDR terdapat pengertian RDR atau
Rujukan In Utero bagi janin ada masalah, janin resiko tinggi masih sehat
misalnya kehamilan dengan riwayat obstetric jelek pada ibu diabetes mellitus,
partus prematurus iminens. Bagi janin, selama pengiriman rahim ibu merupakan
alat transportasi dan incubator alarm' yang aman, nyaman, hangat, steril, murah,
mudah, memberi nutrisi dan
O2, tetap pada hubungan fisik dan psikis dalam
lindungan ibunya.
Pada jam - jam krisis pertama bayi langsung mendapatkan perawatan spesialistik dari dokter spesialis anak. Manfaat RDB / RDR : Pratindakan diberi KIE, tidak membutuhkan stabilisasi, menggunakan prosedur, alat, obat, standar (obat generik), lama rawat map pendek dengan biaya efisien dan efektif terkendali, pasca tindakan perawatan dilanjutkan di puskesmas.
2.      Rujukan Tepat Waktu / RTW untuk ibu dengan gawat darurat - obstetrik, pada kelompok FR III AGDO perdarahan antepartum dan preeklampsi berat / eklampsia dan ibu dengan komplikasi persalinan dini yang dapat terjadi pada semua ibu hamil dengan atau tanpa FR. Ibu GDO membutuhkan RTW dalam menyelamatkan ibu atau BBL.


2.3  Prosedur (Cara Merujuk) Rujukan Terencana


2.4 Jenis Kasus
Sarana Pelayanan Kesehatan membuat daftar ibu-ibu hamil dengan kasus kehamilan yang termasuk Ibu Hamil Kelompok A (Ibu-ibu yang mengalami masalah dalam kehamilan saat pemeriksaan kehamilan (ANC) dan di prediksi akan mempunyai masalah dalam persalinan yang perlu dirujuk secara terencana) antara lain:
1.      Gangguan pada kehamilan dini
a.    Abortus imminen 
b.   Abortus inkompletus dan missed abortion
c.    Mola hidatidosa
d.   Kehamilan Ektopik
2.      Hiperemesis Gravidarum
3.      Hipertensi Dalam Kehamilan
a.    Hipertensi dalam kehamilan
b.   Pre-eklamsi dan eklamsi
4.      Perdarahan Pada Trimester 3
5.      Gangguan dan penyakit lain yang memerlukan manajemen khusus
a.    Decompensatio cordis pada kehamilan
b.   Penyakit lain sebagai komplikasi kehamilan yang mengancam nyawa (seperti asma dan diabetes)
c.    Kehamilan Dengan Penyakit Penyerta (seperti tuberculosis, malaria, gizi buruk, HIV/AIDS), Anemia.
6.      Pertumbuhan janin terhambat (PJT): tinggi fundus tidak sesuai usia kehamilan
7.      Kelainan kehamilan (hubungan yang abnormal antara janin dan panggul)
a.    Gemelli
b.   Kelainan letak, posisi, DKP (Disproporsi Kepala Panggul)

2.5    Detail Pelayanan Umum Ibu Hamil Kelompok A
1.      Sarana pelayanan kesehatan melaporkan daftar ibu-ibu dalam kelompok A ke Dinas Kesehatan melalui laporan K1-K4.
2.      Dinas Kesehatan menyerahkan data ibu-ibu kelompok A ke RS PONEK 24 jam untuk persiapan pelayanan medis sesuai pedoman pelayanan klinis (PPK) atauclinical guidelines yang dikembangkan oleh tim klinik.
3        Dilakukan perencanaan persalinan di RS PONEK oleh tim rujukan. Pertemuan perencanaan minimal dilakukan sebulan sekali, sekaligus sebagai monitoring.
4        Perencanaan persalinan dilakukan berdasarkan jenis penyulit yang ada di Jampersal.
5        Dilakukan koordinasi dengan Dokter Spesialis yang memimpin rapat-rapat teknis medik di RS untuk menyiapkan tindakan kepada ibu-ibu yang akan masuk ke RS.
6        Dinas Kesehatan menyiapkan sumber dana untuk pengelolaan ibu-ibu kelompok A ini dari berbagai sumber: APBN, APBD, dan masyarakat. Dengan demikian Dinas Kesehatan bertindak seperti travel agent yang mengelola ibu-ibu hamil bermasalah untuk sampai ke rumahsakit dan menjamin pembiayaannya.
7        Pada hari yang ditentukan ibu-ibu yang bermasalah diantar sehingga ibu-ibu ini dapat sampai di rumahsakit dan mendapat pelayanan. Dimasyarakat perlu ada tim pengantar. Tim pengantar ini sebaiknya didanai oleh masyarakat. Bidan desa akan mengantar sampai ke rumahsakit dan melakukan serah terima.
8        Setelah mendapat pelayanan persalinan di rumahsakit, ibu dan bayi yang selamat akan kembali ke rumah dengan pengantaran dari rumahsakit atau dijemput kembali oleh masyarakat.
9        Dengan demikian ibu-ibu yang termasuk ke dalam kelompok A perlu mendapat rujukan terencana, karena merupakan kasus yang telah diprediksi dapat menimbulkan komplikasi apabila ditangani di fasilitas kesehatan primer atau oleh bidan.
10    Kelompok A dapat pula bersalin dengan normal, apabila ternyata tidak terjadi komplikasi yang telah diprediksi sebelumnya.

Kelompok Kasus Amengalami masalah dalam kehamilan saat di ANC dan di prediksi akan mempunyai masalah dalam persalinan yang perlu dirujuk secara terencana:
1.      Gangguan Kehamilan dini (Abortus imminens, abortus inkompletus, missed abortion, mola hidatidosa, Kehamilan Ektopik)
2.      Hiperemesis Gravidarum
3.      Hipertensi dalam kehamilan, pre eklamsia berat, dan eklampsia
4.      Perdarahan pada trimester ketiga (Plasenta previa, atau solutio placenta)
5.      Gangguan dan penyakit lain yang memerlukan manajemen khusus
6.      Pertumbuhan janin terhambat (PJT): tinggi fundus tidak sesuai USIA
Kelainan kehamilan (hubungan yang abnormal antara janin dan panggul)
Hal-hal yang penting dalam  mempersiapkan rujukan untuk ibu :
1. Bidan
Pastikan bahwa ibu dan/atau bayi baru lahir didampingi oleh penolong persalinan yang kompeten dan memiliki kemampuan untuk menatalaksana kegawatdaruratan obstetri dan bayi baru lahir untuk dibawa ke fasilitas rujukan
2.   Alat
Bawa perlengkapan dan bahan-bahan untuk asuhan persalinan, masa nifas dan bayi baru lahir (tabung suntik, selang IV, dll) bersama ibu ke tempat rujukan. Perlengkapan dan bahan-bahan tersebut mungkin diperlukan jika ibu melahirkan sedang dalam perjalanan.
3.      Keluarga
Beri tahu ibu dan keluarga mengenai kondisi terakhir ibu dan/atau bayi dan mengapa ibu dan/atau bayi perlu dirujuk. Jelaskan pada mereka alasan dan keperluan upaya rujukan tersebut. Suami atau anggota keluarga yang lain harus menemani ibu dan/atau bayi baru lahir ke tempat rujukan.
4.      Surat
Berikan surat ke tempat rujukan. Surat ini harus memberikan identifikasi mengenai ibu dan/atau bayi baru lahir, cantumkan alasan rujukan dan uraikan hasil pemeriksaan, asuhan atau obat-obatan yang diterima ibu dan/atau bayi baru lahir. Lampirkan partograf kemajuan persalinan ibu pada saat rujukan.
5.      Obat
Bawa obat-obatan esensial pada saat mengantar ibu ke tempat rujukan. Obat-obatan mungkin akan diperlukan selama perjalanan.
6.      Kendaraan
Siapkan kendaraan yang paling memungkinkan untuk merujuk ibu dalam kondisi yang cukup nyaman. Selain itu pastikan bahwa kondisi kendaraan itu cukup baik untuk. mencapai tempat rujukan dalam waktu yang tepat.
7.      Uang
Ingatkan pada keluarga agar membawa uang dalam jumlah yang cukup untuk membeli obat-obatan yang diperiukan dan bahan-bahan kesehatan lain yang diperiukan selama ibu dan/atau bayi baru lahir tinggal di fesilitas rujukan.





BAB 3
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PATOLOGIS DENGAN ANTE PARTUM Bleeding (APB)
I. Pengumpulan Data Dasar tanggal 12-07-2012
Pukul : 16.30 WIB
A. Data Subjektif
1. Identitas
Nama               : Ny. S                        Nama               : Tn. W
Umur               : 21 tahun                    Umur               : 23 tahun
Pendidikan       : SLTA                         Pendidikan       : S1-Manajemen
Pekerjaan         : IRT                            Pekerjaan         : Wiraswasta
Agama             : Islam                          Agama             : Islam
Suku                : Jawa                          Suku                : Jawa
Alamat             : Jl Dahlia No.23          Alamat             : Jl. Dahlia No.23
Surabaya                                              Surabaya

2. Keluhan Utama
Ibu mengeluh keluar darah banyak dari jalan lahir sejak pukul 14.00 WIB tanggal 12-07-2012, warna darah merah segar, perut tidak sakit.

3. Riwayat Haid
Menarche         :12 tahun
Siklus               : 28 hari
Banyaknya      : Normal (3-4 x ganti softex)
Lama haid        : 5-7 hari
Keluhan           : tidak ada
HPHT              : 29-12-2011
HPL                 : 06-10-2012


4. Riwayat Kehamilan
a. Trimester I
ANC 1 x dirumah bidan (BPS)
Keluhan : Perut mual, nafsu makan berkurang.
b. Trimester II
ANC 2 x di BPS
Keluhan : Tidak ada
c. Trimester III
ANC 1 x saat ini, di BPS
Keluhan : Ibu mengeluh keluar darah banyakdari jalan lahir, darah berwana merah segar, perut tidak sakit.

5. Riwayat Perkawinan
Menikah                      : 1 kali
Umur waktu menikah : 20 tahun
Lama Perkawinan        : 1 tahun

6. Riwayat Penyakit
a. Riwayat Kesehatan ibu
Ibu tidak pernah menderita penyakit menular, penyakit keturunan, dan penyakit kronis.
b. Riwayat Kesehatan keluarga
Dalam keluarga ibu maupun suami tidak ada yang menderita penyakit menular atau penyakit keturunan yang dapat mempengaruhi kehamilannya. Dalam keluarga istri atau suami tidak ada riwayat anak kembar.

7. Pola Kebiasaan sehari-hari
a. Nutrisi
Sebelum Hamil : Makan 3 x sehari, menu nasi, sayur, lauk-pauk, kadang-kadang susu.
Selama Hamil : Nafsu makan biasa, hanya porsi makan dikurangi terutama nasi, banyak makan sayur.
b. Eliminasi
Sebelum Hamil : BAB 1 x/hari (pagi), BAK 4-5 x/hari
Selama Hamil : BAB 1 x/hari (pagi), BAK 6-8 x/hari
c. Istirahat/ tidur
Sebelum Hamil : Tidur 7-8 jam/hari
Selama Hamil : Tidur 5-6 jam/hari, terbangun karena BAK dan sulit tidur lagi karena badan terasa panas dan banyak keringat.
d. Personal Hygiene
Sebelum Hamil : Ibu mandi 2x sehari, ganti pakaian dalam 2 x sehari
Selama Hamil : Ibu mandi 3 x sehari, ganti pakaian dalam 3 x sehari.
e. Olahraga
Ibu sering jalan pagi
f. Seksualitas
Sebelum Hamil : Hubungan seksual dilakukan 2-3 x dalam seminggu atau sesuai dengan kebutuhan bersama.
Selama Hamil : Hubungan seksual dilakukan 1x dalam seminggu dengan posisi ibu di atas dan suami di bawah.
g. Psikologis
Ibu mengatakan cemas, karena pengeluaran darah banyak dan segar dari kemaluannya dan tidak terasa sakit.
h. Data sosial ibu :
1. Ibu masih tinggal di rumah mertua dengan keadaan ekonomi sedang.
2. Kehamilan ini direncanakan dan diinginkan
3. Respon terhadap kehamilan ibu dan keluarga senang dengan kehamilan ini.
4. Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas tidak ada.

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Tanda-tanda vital : TD : 110/70 mmHg, N : 80 x/menit, RR : 20 x/menit, S : 370C
Tinggi badan : 156 cm
BB sebelum hamil : 50 kg
BB sekarang : 62 kg
Pertambahan BB selama hamil : 12 kg

2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
Mata : Tidak ada oedem, konjungtiva agak pucat, sklera tidak ikterik, fungsi penglihatan baik.
Mulut : Bersih, tidak ada sariawan, tidak ada caries gigi
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada bendungan vena jugularis
Payudara : Payudara membesar, simetris kanan dan kiri, tidak terdapat benjolan dan sudah mengeluarkan colostrum.
Abdomen : Membesar sesuai dengan usia kehamilan, tidak ada bekas operasi, terdapat linea nigra, tidak ada nyeri abdomen.
Ekstremitas atas : tidak ada oedem
Ekstremitas bawah : tidak ada oedem, tidak ada varises
Genetalia : Tampak ada perdarahan banyak dengan warna merah segar, bau amis.
b. Palpasi
1. Leopold I : TFU 3 jari dibawah px. Bagian fundus teraba lunak, tidak melenting.
2. Leopold II : Perut sebelah kanan teraba keras memanjang, perut bagian kiri teraba bagian-bagian kecil janin
3. Leopold III : Bagian terendah teraba bulat, keras, dan dapat digoyangkan.
4. Leopold IV : Konvergen

c. Auskultasi
DJJ : 138 x/menit (puka)
d. Perkusi
Reflek patella kanan dan kiri baik


3. Pemeriksaan Laboratorium
a. Hb : 10 gr%
b. Golongan darah : A

II. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Aktual
1. Diagnosa Aktual
G1P0A0 UK 37minggu, janin tunggal, hidup, letak kepala, dengan perdarahan antepartum, suspek plasenta previa, KU ibu dan janin baik.
2. Masalah Aktual
Ibu cemas karena keluar darah banyak dari jalan lahir.

III. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
1. Diagnosa Potensial
Potensial terjadi shock hypovolemik pada ibu

IV. Kebutuhan tindakan segera dan kolaborasi
a. Pasang infus RL 20 tetes/mnt
b. Pasang O2 kanule 2lpm
c. Siapkan donor darah dari keluarga yang golongan darahnya A
d. Merujuk pasien ke rumah sakit yang lebih lengkap fasilitasnya

V. Rencana Tindakan
1. Informasikan pada ibu tentang hasil pemeriksan dan asuhan yang akan diberikan
2. Informasikan pada ibu bahwa kemungkinan plasenta terletak dibawah menutupi jalan lahir sehingga ibu tidak dapat melakukan persalinan normal tetapi dengan seksio sesarea.
3. Lakukan persiapan rujukan
4. Observasi KU ibu, DJJ, dan perdarahan

VI. Implementasi dan Evaluasi
1. Menginformasikan pada ibu tentang hasil pemeriksaan dan asuhan yang akan diberikan
e/ Ibu memahami kondisinya saat ini
2. Menginformasikan pada ibu bahwa kemungkinan plasenta terletak dibawah menutupi jalan lahir sehingga ibu tidak dapat melakukan persalinan normal tetapi dengan seksio sesarea.
e/ Ibu memahami penjelasan yang diberikan dan bersedia SC jika memang harus dilakukan SC.
3. Lakukan persiapan rujukan dengan BAKSOKU
e/ infus dan O2telah terpasang, ibu didampingi bidan dan keluarga, peralatan, obat, uang, dan kendaraan sudah siap, yang menjadi pendonor adalah ibu.
4. Observasi KU ibu, DJJ, dan perdarahan selama melakukan rujukan dalam perjalanan.
e/ KU ibu baik, DJJ 136x/menit, perdarahan tidak aktif.




BAB 4
PENUTUP

4.1 Simpulan
            Rujukanterencanamerupakansuaturujukan yang dikembangkansecarasederhana, mudahdimengerti, dandapatdisiapkanataudirencanakanolehibuataukeluargadalammempersiapkanpelayanankesehatanibudananak.Rujukanterencanainibertujuanuntukmenurunkanangkaataumengurangirujukanterlambat, mencegahkomplikasipenyakitibudananak, sertamempercepatpenurunanangkakematianibudananak.
            Jenis kasus yang dirujuk dalam rujukan terencana yaitu Gangguanpadakehamilandini, HiperemesisGravidarum, HipertensiDalamKehamilan, PerdarahanPada Trimester 3, Gangguandanpenyakit lain yang memerlukanmanajemenkhusus, Pertumbuhanjaninterhambat (PJT): tinggi fundus tidaksesuaiusiakehamilan, dan Kelainankehamilan (hubungan yang abnormal antarajanindanpanggul)
















DAFTAR PUSTAKA

Sarwono, Prawirohardjo. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Tridasa Printer

Sarwono, Prawirohardjo. 2005. Buku Acuan Nasional, Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Tridasa Printer

Cunningham, MacDonald, Gant. 1995. Obstetri Williams, Edisi 18. Jakarta : EGC

Trihono. 2005.Arrimes Manajemen Pusksmas Berbasis Paradigma Sehat. Jakarta : Sagung Seto










 












Tidak ada komentar:

Posting Komentar